Ini lucu.
Pemerintahan sosialis di Calcutta, atas nasehat konsultan global PwC, akhirnya meminjam uang pemerintah (kapitalis) Inggris untuk memberi pesangon dan memecat karyawan BUMD yang tergabung dalam serikat pekerja komunis untuk kemudian diprivatisasi. Setelah menerima uang pesangon yang cukup royal, maka keluarlah statemen bersama bahwa apa yang dilakukan adalah privatisasi yang manusiawi (silakan baca).
Wooii BUMN Indonesia yang bermasalah dan para pendukungnya !! Sebenernya apa sih yang anda mau ? Modal cekak, disuruh kerja keras malas, kompetisi ogah, tapi dikasih uang kok mau.
Addendum: judul diganti agar lebih relevan
kritik penentang privatisasi ini relevan dengan betapa absurdnya proses privatisasi belakangan ini. saya melihat pemerintahan mega memang sangat bernafsu mengumpulkan uang menjelang pemilu, dan terbukti spending nya memang wah. Indosat misalnya ; tanpa dijualpun toh sudah kadung berkompetisi di pasar yang memang kompetitif dari sononya; pricewar di sektor telekomunikasi memaksa bumn ini untuk lincah (dengan atau tanpa adanya peran singapura) terbukti hingga kini toh tak ada kontribusi yang signifikan dari partner yg katanya strategis (STT) ini. Kasus PT DI memang agak berbeda karena dari awal memang sudah kurang memiliki competitive track record- jadi pendapat anda itu tak selalu benar.....
ReplyDelete